Jumat, 10 Mei 2013

Kepribadian Sehat Menurut Rogers

Sekilas Tentang Rogers
                  Di Peking , China sekitar tahun 1920an , Carl Rogers yang berusia 20 tahun mengalami suatu pengalaman yang akan menentukan bentuk dan hakikat dari pendekatannya terhadap kepribadian . Ia menjadi seorang delegasi untuk konferensi mahasiswa Kristen Internasional selama 6 bulan , yang kemudian terjadi perubahan - perubahan penting dalam dirinya . Ia kembali dari China untuk menjadi mahasiswa baru di Universitas Wisconsin , pendidikan Rogers bercirikan agama Kristen fundamentalis yang ketat dan tak suka berkompromi , dengan suatu tekanan pada tingkah laku moral yang tepat dan kebajikan kerja keras . Hal ini akhirnya membuat Rogers mengabdikan kehidupannya bagi "karya Kristen" dengan menjadi seorang pendeta .
                  Tahun berikutnya Rogers , dipilih untuk menghadiri Konferensi Federasi Mahasiswa Kristen di China , hal ini mulai membuka dunianya yang untuk pertama kalinya , ia terbuka kepada orang - orang dari berbagai macam latar belakang . Berbagai pengalaman - pengalaman Rogers di China , membuat ia tersadar bahwa akhirnya seseorang harus bersandar hanya pada pengalamannya sendiri . Kepercayaan dan keyakinan akan pengalaman orang sendiri menjadi sendi pendekatan Rogers terhadap kepribadian .
                Rogers mendapat gelar Ph.D. dari Columbia University Teachers College pada tahun 1931 dan kariernya terus melejit dalam mengembangkan non directive atau client-centered theraphy . Bentuk terapi ini sangan populer di AS dan digunakan dalam usaha memperbaiki kepribadian manusia dalam berbagai situasi . Tema pokok model Rogers adalah suatu refleksi tentang apa yang dipelajarinya tentang dirinya pada usia 20 tahun , bahwa seseorang harud bersandar pada pengalamannya sendiri tentang dunia karena hanya itulah kenyataan yang dapat diketahui oleh seorang individu .



PENDEKATAN ROGERS TERHADAP KEPRIBADIAN 
     Rogers bekerja dengan individu - individu yang terganggu mencari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka . Rogers mengembangkan suatu metode terapi yang menempatkan tanggung jawab utama terhadap perubahan kepribadian pada klien , bukan pada ahli terapi ( seperti dalam pendekatan Freud ) . Karena itu disebut "Terapi berpusat pada klien " ( Client - centered therapy ) . Metode ini jelas menganggap bahwa individu yang terganggu memiliki suatu tingkat dan kesadaran tertentu dan mengatakan kepada kita banyak tentang pandangan Rogers mengenai kodrat manusia . 
     Rogers percaya bahwa orang -orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka dan dunia sekitar mereka bukan oleh kekuatan - kekuatan tak sadar yang tidak dapat mereka kontrol . Kriterium terakhir seseorang adalah pada pengalaman sadarnya sendiri dan pengalaman itu memberikan kerangka intelektual dan emosional dimana kepribadian terus - menerus bertumbuh .
     Menurut Rogers , manusia yang sadar dan rasional , tidak dikontrol oleh peristiwa - peristiwa masa kanak - kanak , seperti pembiasaan akan keberhasilan toilet training , penyapihan yang lebih cepat , atau pengalaman - pengalaman seks sebelum waktunya , Hal - hal ini tidak menghukum untuk hidup dalam konflik dan kecemasan yang tidak dapat kita kontrol . Masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat adalah jauh lebih penting daripada masa lampau . Akan tetapi Rogers menyatakan bahwa pengalaman - pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis kita. Jadi , pengalaman masa kanak - kanak penting , tetapi fokus Rogers tetap pada apa yang terjadi dengan kita sekarang  , bukan pada apa yang terjadi pada waktu itu . 
     Dalam karyanya dengan klien -klien  Rogers mempertahankan bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi klien , pengalaman - pengalaman subjektifnya sendiri . Apa yang nyata bagi setiap klien adalah persepsiya yang unik tentang realitas . Rogers percaya bahwa karena realitas ini tergantung pada pengalaman - pengalaman perseptual setiap orang , maka realitas itu akan berbeda untuk setiap orang . 

Motivasi Orang Yang Sehat : AKTUALISASI 

    Rogers menempatkan suatu dorongan dalam sistemnya tentang kepribadian - " satu kebutuhan fundamental"- , yaitu : memeliharakan , mengaktualisasikan , dan meningkatkan semua segi individu . Kecenderungan ini dibawa sejak lahir dan meliputi komponen - komponen pertumbuan fisiologis dan psikologis , meskipun selama tahun - tahun awal kehidupan, kecederungan tersebut lebih terarah kepada segi - segi fisiologis . Tidak ada segi pertumbuhan dan perkembangan manusia beroperasi secara terlepas dari kecenderungan aktualisasi ini . Aktualisasi juga memudahkan dan menngkatkan pematangan dan pertumbuhan . Rogers berpendapat bahwa kecenderungan untuk aktualisasi sebagai suatu tenaga pendorong adalah jauh lebih kuat daripada rasa sakit dan perjuangan serta setiap dorongan yang ikut menghentikan usaha untukberkembang .
    Kecenderungan aktualisasi pada tingkat fisiologis benar - benar tidak dapat dikekang , kecenderungan it mendorong individu ke depan dari salah satu tingkat pematangan ke tingkat pematangan berikutnya yang memaksanya untuk menyesuaikan diri dan tumbuh . Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan hidup tidak hanya mempertahankan suatu keseimbangan homeostatis atau suatu tingkat ketentraman dan kesenangan yan tinggi , tetapi juga pertumbuhan dan peningkatan . Arah kita ialah ke depan , ke arah tujuan yang berfungsi semakin kompleks sehingga kita dapat menjadi semuanya menurut kemampuan kita untuk menjadi. Pada tingkat biologis ini , jelas tidak ada perbedaan antara manusia yang sehat dan tidak sehat dan orang yang sakit secara emosional , menurut jumlah atau perhitungan dari apa yang mungkin disebut aktualisasi biologis . Tetapi apabila kita memikirkan segi - segi psikologis dari aktualisasi tentu ada perbedaan . 
      Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat - sifat serta potensi - potensi psikologisnya yang unik . Rogers percaya bahwa manusia memiliki dorongan yang dibawa sejak lahir untuk menciptakan dan bahwa hasil ciptaan yang sangat penting adalah diri orang sendiri , suatu tujuan yang dicapai     jauh lebih sering oleh orang - orang yang sehat daripada oleh orang - orang yang sakit secara psikologis . Selain itu , aktualisasi diri ditentukan oleh kekuatan - kekuatan sosial dan bukan oleh kekuatan - kekuatan biologis . Jadi , aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh belajar , khususnya dalam masa kanak - kanak. 

PERKEMBANGAN DIRI 
     
     Dalam masa kecil , anak mulai membedakan atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang lain - lainnya . Dengan kata lain , anak itu mengembangkan suatu "pengertian - diri " ( self concept ) . Sebagi bagian dari self concept , anak itu juga akan menggambarkan dia akan menjadi apa atau mungkin ingin menjadi siapa . Gambaran - gambaran itu dibentuk sebagai akibat dari bertambah kompleknya interaksi - interaksi dengan orang - orang lain . Cara - cara khusus bagaimana diri anak berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil . Pada waktu itu mulai berkembang , anak itu juga belajar membutuhka cinta . Rogers menyebut kebutuhan ini " penghargaan positif " ( POSITIVE REGARDS ) .

      Positive Regards adalah suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes , yang dimiliki semua manusia , dan setiap anak terdorong untuk mencari positive regards . Anak akan memiliki kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh mana kebutuhan akan positive regards dipuaskan .
     Self concept yang berkembang dari anak itu sangat dipengaruhi oleh ibu . Tapi , bagaimana jika ibu mencela dan menolak tingkah laku anaknya ? Anak itu mengamati suatu celaan ( meskipun celaan tersebut berfokus pada satu tingkah laku ) sebagai suatu celaan yang luas dan tersebar dalam setiap segi dari adanya .  Anak itu menjadi peka terhadap setiap tanda penolakan dan segera mulai merencanakan tingkah lakunya menurut reaksi yang diharapkan akan diberikan . Dalam hal ini anak membutuhkan bimbingan tingkah lakunya dari orang - orang lain  bukan dari dirinya sendiri . Karena dia telah merasa kecewa , maka kebutuhan akan positive regards  yang sekarang akan bertambah kuat , makin lama akan mengerahan energi dan pikiran . Anak itu harus bekerja keras untuk positive regards dengan mengorbankan aktualisasi diri . 
    Anak dalam situasi ini mengembangkan apa yang disebut Rogers "Penghargaan positif bersyarat " ( Conditional Positive Regard ) . Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik . Karena anak mengembangkan conditional positive regard  maka dia akan menginternalisasikan sikap - sikap ibu . Jika itu terjadi , maka sikap ibu diambil alih oleh anak itu dan diterapkannya pada dirinya . Keadaan yang menyedihkan dimana anak mendapat conditional positive regard  kemudian syarat - syarat penghargaan berkembang , ini berarti bahwa anak tersebut merasa suatu perasaan harga diri hanya dalam syarat - syarat tertentu . Karena  individu - individu ini tidak dapat berinteraksi sepenuhnya dan terbuka dengan lingkungan mereka , maka mereka mengembangkan apa yang disebut Rogers , "ketidakharmonisan" ( incongruence ) antara konsep diri dan kenyataan yang mengitari mereka . Mereka tidak dapat mengaktualisasikan semua segi dari diri . Dengan kata lain mereka tidak dapat mengembangkan kepribadian kepribadian yang sehat . 
     Syarat utama bag timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan "penghargaan positif tanpa syarat" ( Unconditional Positive Regard ) pada masa kecil yang berkembang apabila ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak bertingkah laku ( bebas ) dan sikap yang ditampilkannya    bagi anak itu menjadi sekumpulan norma dan standar yang diinternalisasikan , sama seperti sikap - sikap ibu yang memperlihatkan conditional positive regard. Dalam unconditional positive regard bukan berarti tidak ada pengekangan dalam tingkah laku anak , tidak berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa adanya nasehat . 
    Anak yang tumbuh dengan perasaan unconditional positive regard tidak akan mengembangkan syarat - syarat penghargaan . Jika syarat - syarat penghargaan tidak ada maka tidak ada kebutuhan untuk bertingkah laku defensif . Tidak akan ada ketidakharmonisan antara diri dan persepsi terhadap kenyataan . Untuk orang seperti ini tidak ada pengalaman yang mengancam , bebas / sepenuhnya , diri adalah dalam dan luas ,fleksibel dan terbuka .
    Orang ini adalah bebas untuk menjadi orang yang mengaktualisasikan dirinya , untuk mengembangkan seluruh potensinya . Dan segera setelah proses aktualisasi mulai berlangsung  , orang itu dapat maju ke tujuan  terakhir , yakni menjadi orang yang berfungsi sepenuhnya .

ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA 

    Kepribadian sehat menurut versi Rogers merupakan suatu proses , suatu arah bukan merupakan suatu tujuan . Aktualisasi diri berlangsung terus , tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau statis . Tujuan ini , yakni orientasi ke masa depan yang nantinya akan mendiferensiasikan dan mengembangkan segala segi dari diri . Dalam rangkuman bukunya yang berjudul " On Becoming a Person " , Rogers menyatakan bahwa , aktualisasi diri merupakan proses yang sukar dan kadang - kadang menyakitkan . Aktualisasi diri merupakan suatu ujian , rentangan , dan pecutan terus - menerus terhadap semua kemampuan seseorang  
    Rogers juga melihat bahwa kebahagiaan sebagai hasil sampingan dari perjuangan aktualisasi diri , kebahagiaan bukan suatu tujuan dalam dirinya sendiri . Orang - orang yang mengaktualisasikan diri menjalani kehidupan yang kaya , menantang , dan berarti , tetap mereka tidak perlu tertawa terus menerus . Hal selanjutnya tentang aktualisasi diri adalah orang - orang yang mengaktualisasikan diri yakni mereka benar - benar adalah diri mereka sendiri . Mereka tidak bersembunyi di belakang topeng - topeng atau kedok - kedok , yang berpura - pura menjadi sesuatu yang bukan mereka atau menyembunyikan sebagian diri mereka . Tingkah laku yang ditunjuka semata - mata ditentukan oleh individu mereka sendiri . Diri adalah tuan dari kepribadian dan beroperasi terlepas dari norma - norma yang ditentukan orang lain . Tapi mereka mengetahui bahwa mereka dapat berfungsi sebagai individu - individu dalam sanksi - sanksi dan garis - garis pedoman yang jelas dar masyarakat .
    Rogers memaparkan 5 sifat orang yang berfungsi sepenuhnya , yaitu :

  • Keterbukaan pada pengalaman : merupakan lawan dari sikap defensif , mereka mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya , tidak ada segi kepribadian yang tertutup . Kepribadiannya fleksibel , tidak hanya menerima pengalaman - pengalaman tetapi juga menggunakannya untuk membuka kesempatan - kesempatan baru . 
  • Kehidupan Eksistensial : Setiap pengalaman dirasa segar dan baru . Mereka dapat menyesuaikan diri karena struktur diri terus menerus terbuka pada pengalaman baru dan kepribadiannya tidak kaku . Rogers percaya bahwa kualtas dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat essensial dari kepribadian yang sehat . 
  • Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri : Bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar merupakan suatu pedoman yang sangat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan . Terdaat banyak spontanitas dan kebebasan , tetapi tidak sama dengan bertindak terburu - buru atau tidak memperhatikan konsekuensi - konsekuensinya . 
  • Perasaan Bebas : Menurut Rogers, semakin orang sehat secara psikologis , semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak tanpa adanya paksaan atau rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan . Mereka merasa berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya , tidak diatur oleh tingkah laku , keadaan , atau peristiwa - peristiwa masa lampau .
  • Kreativitas : Orang yang  berfungsi sepenuhnya sangat kreatif . Rogers percaya bahwa orang yang berfungsi sepenuhnya mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan - perubahan yang drastis dalam kondisi - kondisi lingkungan . Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan traumatis sekalipun . Orang - orang tersebut merupakan "barisan depan yang layak " dalam proses evolusi manusia .


SUMBER TERKAIT : 

Schultz,Duane.1991.Psikologi Pertumbuhan , Model - Model Kepribadian Sehat . Kanisius:Yogyakarta

Tidak ada komentar: