Jumat, 25 November 2011

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Pendekatan Kesusastraan
            Ilmu Budaya Dasar disebut  juga “ Basic Humanities “  yang berasal dari bahasa inggris yang berarti the humanities . Dalam bahasa latin Humanus adalah manusia , berbudaya , dan halus . Jadi , dengan mempelajari Th Humanities maka manusia akan lebih halus , berbudaya dan lebih halus .
            Sedangkan sastra , awalnya berasal dari kata castra yang berarti tulisan . Sastra meliputi segala bentuk tulisan manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya . Contoh sastra misalnya : catatan ilmu pengetahuan , kitab – kitab suci , surat – surat , undang – undang , dan sebagainya .
            Hal  - hal yang berkaitan dengan pengertian sastra adalah :
1.      Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah dengan metode – metode tertentu yang objeknya yaitu segala yang berhubungan dengan seni sastra .
Sebagai aspek kegiatan sastra , ilmu sastra memiliki point – point tertentu yang saling berkaitan dalam memahami sastra secara keseluruhan  , yaitu :
·         Teori Sastra yaitu salah satu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas- asas , hukum – hukum , prinsip dasar sastra ( struktur , sifat , jenis , dan sistem sastra )
·         Sejarah sastra adalah ilmu yang mempelajari awal mula hingga perkembangan terbaru dari karya sastra .
·         Kritik sastra ( Telaah Sastra ) adalah ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan apresiasi dengan cara mempertimbangkan , menilai terhadap suatu karya sastra .
·         Filologi adalah cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai , sikap hidup , dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
2.      Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang prinsip-prinsip, hukum, kategori, kriteria karya sastra yang membedakannya dengan yang bukan sastra .
3.      Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik . Contoh : puisi , cerpen atau novel , dan drama .
Pada dasarnya fungsi dari karya sastra adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dengan masyarakat pembaca . Menurut Horatius sastra itu berguna dan menyenangkan .  Selain itu sastra  juga didukung oleh cerita yang membuat orang lebih mudah tertarik dan mudah mengemukakan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif .
            Selain itu sastra digunakan untuk membahas masalah – masalah kemanusiaan yang membantu kita untuk jadi lebih humanus .
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
            Prosa adalah Karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai tidak terikat oleh rima , ritma , jumlah baris , dan sebagainya . Unsur – unsur dalam prosa yaitu :
1. Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2. Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
 
3. Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
 
4. Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan watak pelaku.
 
5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
 
1. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
2. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
6. Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa
 
7. Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa
            Macam – Macam prosa , yaitu :
1.     PROSA LAMA
Prosa lama adalah prosa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama Indonesia. Prosa lama terbagi atas:
1. Bidal
Bidal adalah cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias.
Bidal terdiri dari beberapa macam, diantaranya:
a. Pepatah
Pepatah adalah suatu peri bahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain.
Contoh: Malu bertanya sesat di jalan
Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
b. Tamsil
Tamsil (ibarat) adalah suatu peribahasa yang berusaha memberikan penjelasan dengan perumpamaan dengan maksud menyindir, menasihati, atau memperingatkan seseorang dari sesuatu yang dianggap tidak benar.
Contoh: Tua-tua keladi ,makin tua makin menjadi.
Keras-keras kersik, kena air lemut juga.
c. Kiasan
Ungkapan tertentu untukmenyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang karena sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya.Kata-kata sebutan yang digunakan dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan.
Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar
Buah hati = kekasih atau orang yang sangat dicintai.
d. Perumpamaan
Perumpamaan adalah suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda, atau makhluk alam semesta.
Contoh: Seperti anjing makan tulang
Seperti durian dengan mentimun.
e. Pemeo
Pemeo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau mengejek seseorang atau suatu keadaan.
Contoh:
Ladang Padang, orang Betawi: maksudnya berlagak seperti orang Padang padahal dia orang Betawi atau orang Betawi yang berlagak kepadang-padangan.
Bual anak Deli: maksudnya membual seperti membualnya daerah Deli yang terus menerus, namun isinya tidakbermakna.
2. Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab, yaitu bentuk sastra lama yang berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran,putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib.kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah.
Contoh: Hikayat Hang Tuah
Kabayan
Si Pitung
3. Sejarah atau Tambo
Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.
Contoh:
Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
4. Dongeng
Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yangluar biasa dengan penuh khayalan. Fungsi dongeng hanyalah sebagai penghibur hati saja atau pelipur lara. Itulah sebabnya dongeng disebut juga cerita pelipur lara.
Bentuk-bentuk cerita dongeng:
2.      a. Mite
Dongeng yang berisikan tentang hal-hal yang gaibatau alam gaib, seperti dewa,peri ataupun Tuhan.
Contoh:
Cerita Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana
Cerita Nyi Roro kidul
Dongeng Abu Nawas
b. Sage
Dongeng tentang kepahlawanan,keperkasaan, serta kesaktian raja, pangeran atau tokoh-tokoh tertentu.
Contoh;
Dongeng Kesaktian Hang Tuah
Dongeng Kesaktian dan keperkasaan Patih Gajah Mada
c. Fabel
Fabel adalah dongeng tentang binatang yang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti manusia.
Contoh:
Cerita Si Kancil yang Cerdik
Dongeng Perlombaankancil dan siput
d. Legenda
Dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
Contoh:
Cerita tentang Tangkuban perahu
Dongeng Malinkundang
Dongeng terjadinya Kota Bandung
e. Penggeli Hati
Penggeli hati adalah cerita komedi yang berkembang dalam suatu masyarakat.
Contoh:
Si Kabayan, CeritaPak Belalang,Cerita Lebai Malang, Abu Nawas, dll.
f. Cerita perumpamaan
Dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik.
Misalnya, orang yang pelit akan dinasehati dengan cerita Haji Bakhil atau Haji Pelit. Yang sombong akan dinasehati dengan cerita Firaun.
5. Kisah
Karya sastra lama yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh kisah dalam karya sastra lama, antara lain:
a. Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan
b. Kisah Abdullah ke Jedah.

3.     PROSA BARU

1. Roman, adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya..
2. Novel, berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik.
3. Cerpen, adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
4. Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
5. Kritik, adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6. Resensi, adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
7. Esai, adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll.
Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi
Adapun nilai- nilai yang diperoleh pembaca dalam sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti- hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman hidup banyak orang.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi 2 :
Karya sastra yang menyuarakan inspirasi, dan juga karya sastra yang menyuarakan gejolak zaman. Ada juga yang menyuarakan kedua- duanya. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, biasanya mengajak pembaca mengikuti apa yang dikehendaki jamannya.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi mengajak pembaca untuk merenung.
Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi- interaksi tokoh- tokohnya.
( Moral ) Karya Sastra :
·         Karya sastra yang menyuarakan zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya .
·         Karya sastra yang menyuarakan gejolak pada zamannya .
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
          Puisi adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan atau selain arti semantiknya .
            Ciri – Ciri Puisi adalah  :
·         Ciri – ciri puisi lama
1.      Anonim ( pengarang tidak diketahui )
2.      Terikat jumlah baris , rima , dan irama
3.      Merupakan kesusastraan lisan
4.      Gaya bahasanya statis ( tetap ) dan klise
5.      Isinya fantatis dan istanasentris
·         Ciri – ciri puisi baru
1.      Pengarangnya diketahui
2.      Tidak terikat jumlah baris , rima , dan irama
3.      Berkembang secara lisan dan tertulis
4.      Gaya bahasanya dinamis ( berubah – ubah )
5.      Isinya tentang kehidupan pada umumnya
Hubungan puisi dengan Ilmu Budaya Dasar :
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup seseorang .
2.      Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual .
3.      Puisi dan keinsyafan sosial .

Contoh Puisi
Kepada Seorang Ayah Yang Berbahagia, 

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu 
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang 
kepada buah hatimu 
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku 
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu 

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini 
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu 
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan 
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah 
merasuki tulang-tulang tuamu. 

Adakah aku akan melihat orang tuaku 
sebahagia lantunan nyanyian hatimu 
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia? 
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu 
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan 
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku 
yang tak sanggup menahan keharuan 
menuntut jalan keluar, 
mungkin hendak berteman dengan air matamu 


















Sumber :






Manusia Dan Cinta Kasih

Manusia Dan Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan yang lahir dari hati seseorang , timbul dengan sendirinya, tidak melihat waktu dan usia, suatu asa untuk ingin menyayangi dan memiliki, seperti perasaan cinta ibu kepada anaknya, perasaan cinta Tuhan kepada umat-Nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan menimbulkan nilai - nilai kejiwaan yang selalu tulus dan berserah.
Definisi Cinta menurut W. J. S. Poerwadarminta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan definisi kasih menurut beliau adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.  Jadi kalau disimpulkan cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
             Pengertian cinta juga dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, beliau mengatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu :  
1.      Keterikatan
Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia , segala prioritas hanya untuk dia , tidak mau bepergian kecuali dengan dia .
2.      Keintiman
            Keintiman adalah adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi , panggilan – panggilan formal seperti bapak , ibu , saudara digantikan dengan panggilan nama atau sayang .
3.      Kemesraan
            Kemesraan adalah rasa ingin membelai atau dibelai , rasa kangen kalau tidak bertemu , dan adanya ungkapan – ungkapan sayang .
Cinta juga selalu menyatakan unsur  - unsur dasar tertentu yaitu:
  1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
  2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
  3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
  4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Macam – Macam Bentuk Cinta
·         Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
·         Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya. 
·         Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
·         Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
·         Cinta kepada Tuhan


Bentuk – bentuk cinta tersebut dapat diwujudkan dengan :

·         Kasih Sayang
Kasih sayang adalah rasa peduli terhadap apa yang disayangi. 
·         Kemesraan
Kemesraan adalah bentuk dari rasa kasih sayang seseorang terhadap mahluk lain .
·         Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu wujud cinta dan terimakasih kepada Tuhan sang maha pencipta alam semesta .



·         Belas Kasih
Belas kasih merupakan wujud dari sikap empati dan simpati manusia, yang didasarkan pada rasa kepedulian dan kasih sayang terhadap manusia lain yang dikenal maupun tidak.

                Pengertian kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan kata lain cinta dan kasih memiliki hampir kesamaan arti tetapi kata kasih memperkuat arti dari cinta.
            Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:


1.      Cinta bersifat manusiawi
2.      Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.      Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut .
Ada 3 unsur  tentang cinta, yaitu:

1 . Keintiman               : kedekatan hubungan
2. Gairah                     : secara seksual , cantik , tampan , dan lain- lain
3. Komitmen               :  keinginan untuk bertahan karena cinta kepada seseorang

3 Tingkat Cinta , yaitu :
·         Cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
·         Cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
·         Cinta atas dasar mengharap Ridho Tuhan sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
           
Secara umum cinta kasih seorang manusia dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
  1. Cinta Kasih Secara Vertikal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta termasuk juga apapun yang berhubungan langsung dengan  Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
  2. Cinta Kasih Secara Horisontal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesame Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.
Macam – Macam Cinta Kasih
Adanya beberapa macam cinta kasih, yaitu sebagai berikut :
a.       Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.

b.      Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
c.       Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
d.      Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya.
e.       Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.

Ungkapan Cinta Kasih
·         Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan ,misalnya ungkapan :  Aku cinta padamu.
·         Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu kepada putrinya.
·          Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, dan rangkulan.
·         Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga, benda souvenir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
Orang yang mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah, semangat, banyak inisiatif, dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat/khalayak. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu.
Perwujudan Cinta Kasih
Cinta kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
 1. Pengenalan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Saling menghormati


            Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.







Sumber :










Manusia Dan Keindahan

Manusia Dan Keindahan

            Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.


 Hakekat Keindahan
Keindahan adalah susunlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna .
Keindahan juga disebut susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kualitas yang paling disebut adalah kesatuan ( unity ) , keselarasan ( harmony ) , kesetangkupan ( symmetry ) , keseimbangan ( balance) , dan pertentangan ( contrast )
            Cinta sangat kuat sekali dalam membangkitkan daya kreativitas para seniman unutk menciptakan keindahan bagi para seniman untuk menciptakan keindahan bagi para seniman kreativitas itu hipotesisnya abstrak. Seperti yang dikemukakan oleh Keatas keindahan adalah konsep yang baru dapat berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Konsep itu sendiri abstrak dan kabur dia ada akan tetapi tidak dapat berbicara dengan seniman sebelum ada imajinasi yang menghubungkan seniman itu dengan konsepnya sendiri setelah konsepnya terbentuk, barulah konsep keindahan seniman berdialog dengan pembaca, seperti gesang pada waktu bermain-main di Bangawan Solo ia heran sungai yang airnya tak seberapa itu pada waktu banjir sangat mengerikan orang yang melihatnya ia merenung ia memperoleh konsep keindahan setelah konsep itu diberi bentuk ialah lagu “Bengawan Solo” maka barulah dapat berkomunikasi.
            Dalam proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan keindahan menurut Koats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut ketidak tentuan, misterius (negative capability), justru seniman yang tidak memiliki kemampuan negative tidak mampu menciptakan keindahan, kemampuan negative ini identik dengan proses mencari (ialah mencari keindahan) karena yang bersangkutan merasa belum puas atas keindahan yang telah diciptakannya.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada dua nilai terpenting dalam keindahan
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik adalah sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut, contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Demikian banyaknya hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan mereka atau seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi sesuap nasi-pun merindukan keindahan.
Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor lalat hijau.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi. Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan.
H. C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila mereka mengatakan sesuatu itu indah, dan ia menemukan bahwa banyak sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu, harapan-harapannya dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non estetik.
Alasan Manusia Menciptakan Keindahan
            Keindahan itu tercipta secara alamiah ( Ciptaan Tuhan ) , yang berarti wajar , tidak berlebihan , tidak dibuat – buat. Misalnya saja , seorang pelukis selalu melukis wanita cantik sama seperti aslinya karena jika dibuat tidak sebenarnya justru tidak indah .
            Jadi , keindahan itu berasal dari kata indah yang berarti bagus , permai , cantik , molek , dan sebagainya . Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan . Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia . Maka dimana saja , kapan saja , siapa saja bebas dapat menikmati keindahan.

Hubungan Manusia Dengan Keindahan

            Ketika pertama kali manusia dilahirkan secara alamiah manusia memiliki lima komponen dasar yaitu nafsu , akal , hati , ruh , dan sirri ( rahasia illlahi ) . Dengan kelima komponen dasar tersebut maka secara tidak langsung manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut keindahan . Dengan akalnya , manusia dapat berpikir tentang keinginananya dalam memenuhi kesenangannya , dari suatu penciptaan yang akhirnya pada kepuasan , dan kepuasan itu merupakan salah satu bagian dari keindahan .
            Pada dasarnya selama hidupnya manusia selalu ingin dapat memenuhi segala sesuatu yang menyenangkan bagi hidupnya untuk memuasakan hatinya . Dan hal hal ang dapat memuaskan hati manusia itu ialah segala sesuatu yang “baik” dan “indah” . Maka “keindahan” pada hakekatnya merupakan dambaan setiap manusia . Manusia dapat nyaman dengan hidupnya jika ada keindahan , dan melalui suasana ,  keindahan itu perasaan kemanusiaanya tidak terganggu .
            Dengan adanya bermacam – macam keinginan manusia itu , maka manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan agar terealisasikan . Hal itu lebih sempurna , karena manusia memiliki hati sehingga manusia dapat merasakan keindahan , oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis .
            Selain itu secara hakekat manusia membutuhkan keindahan guna kesempurnaan hidupnya , tanpa keindahan ( estetika ) hidup manusia tidak akan sempurna . Karena salah satu unsur kehidupan makhluk hidup adalah estetika , dan manusia termasuk di dalamnya .