Selasa, 14 Januari 2014

Dengan Siapa Kita Menikah ?

Cerita ini diambil dari salah satu posting teman saya di Path (Setiyani), setelah membacanya buru-buru saya mengetiknya, karena menurut saya ceritanya bagus, semoga bermanfaat dan dapat mengambil hikmahnya. Silahkan simak ceritanya Sobat.....


Dengan siapa kita menikah ?

Gemetar saya membacanya...Bismillahirrohmanirrohiim...

      Nak, ramadhan memasuki 10 hari terakhir. maafkan ummi sudah lama tak menulis pesan-pesan hidup untukmu. Kali ini ummi ingin bercerita tentang takdir jodoh. Ummi tak tahu siapa kelak jodohmu dan dengan cara apa kau bertemu dengan pasangan duniamu, namun bolehkah ummi bercerita hikmah tentang maha besarnya Allah yang mengatur masalah pertemuan dua hati manusia dengan keindahan takdirnya.
       Nak, jika kau bertanya : "Kapan saya menikah ?", adalah takdir yang bisa menjawabnya. Takdir tak bisa datang segera saat kita pinta, atau malah mendekat kala kita belum siap.
       Remah cerita tentang perjalanan seseorang meraih pasangan dunianya selalu memberikan pembelajaran tersendiri untuk ummi, sepanjang ummi pernah membantu proses ta'aruf beberapa ikhwan dan akhwat. Yang paling membuat ummi terharu adalah betapa Allah Maha Besar dengan caraNya mempertemukan hamba-hambaNya yang shalih, memiliki niatan yang sama untuk menjalani jalan pernikahan hanya untuk Allah dan agamaNya, maka setiap proses itu selalu saja dimudahkan dan berbuah manis.
       Unik, kadang membuat kening berkerut dan takjub,"Kok bisa yaa mereka dipertemukan dengan sangat indahnya ?", padahal tanpa mengenal, tanpa ada interaksi yang panjang dan intens. Duhai Allah, Engkau kuasa dengan ilmuMu yang tak terjangkau manusia, Kau letakkan kesamaan, keridhoan dua hati, dua keluarga, dua kebiasaan, dua tradisi, dua perbedaan dengan satu kemuliaan bernama pernikahan.
       Suatu waktu ummi pernah takjub dengan proses ikhwan dan akhwat yang umi dan abi proses sedari mula. Diawali dengan tuntunan Allah dalam hati kami, masih ingat waktu itu abi pernah berkata,"mi, kayaknya akh fulan cocok deh dengan akhwat fulanah", lalu umi istikharah , dan Allah menuntun hati umi pada pikiran yang sama dengan abi, akhirnya kami coba pertemukan dua orang ikhwan dan akhwat ini. Saat bertukar biodata,kita dibuat kaget, ikhwan dan akhwat ini ternyata memiliki riwayat keluarga yang sama. Mereka sama-sama memiliki orangtua single parent karena perceraian, padahal ketika awal proses, kita tak mengetahui sedikitpun tentang latar belakang yang sama ini. Yang akhirnya yang membuat mereka yakin untuk bersatu adalah karena Allah dan tujuan saling menguatkan. Subhanallah, umi dan abi tersenyum nak, dan hingga kini mereka hidup bahagia dalam genggaman takdir Allah yang indah.
       Kali lain, umi dan abi memproses dua orang, dengan bekal keyakinan dalam hati akan kecocokan dua orang ini, dan saat membaca biodata mereka, haru membuncah. Ternyata mereka punya dua impian yang sama tentang proyek peradabannya, nyaris identik. Maka, umi dan abi yakin mereka akan bisa membangun sesuatu yang besar untuk agama ini jika dipersatukan. Dan memang, Allah yang mengatur segalanya, semua mudah, semua lapang, semua berujung manis. Meski pada awalnya mereka tak saling mengenal sama sekali, tak pernah bertatap muka, tak pernah berkomunikasi. Hanya takdir Allah yang membuat semua terjadi dengan mudahnya.
     Dan ketakjuban lain, umi pernah mendengar satu cerita hebat tentang takdir jodoh, seorang ikhwan dan akhwat pernah tergelincir dalam hubungan pacaran kala mereka sama-sama jahiliyah, dan saat kuliah mereka menemukan Allah dalam pencarian masing-masing. Sang ikhwan bertekad akan melupakan sang akhwat meski terselip harap untuk Allah pertemukan, namun ia takut jika Allah tak memberkahi pernikahan yang diawali sesuatu yang tak diridhoiNya.
      Bismillah, akhirnya ia sampaikan keinginan untuk menikah pada pembinanya dan tawakal siapapun yang akan Allah berikan untuk jodohnya meski bukan wanita masa lalunya. Di tempat lain, akhwat yang pernah memiliki masa lalu dengan ikhwan tadi memiliki lintasan hati yang sama, ia harus mulai melupakan kenangan masa lalu, dan bersiap menerima masa depan yang baru dengan orang yang baru dalam kehidupannya, ia pasrahkan semuanya pada Allah. Namun, apa yang terjadi, dua orang murabbi dan murabbiyah yang tak tahu menahu tentang kisah masa lalu mereka mempertemukan mereka dalam penawaran ta'aruf untuk menikah ! mereka sudah dipisahkan jarak yang begitu jauh, mereka uzlah, hijrah untuk menggapai keridhoan Allah. Namun keridhoan Allah atas niat mulia itulah membuat mereka dipertemukan lagi dengan cara yang lebih mulia, lebih berkah, dan akhirnya mereka dipersatukan dalam ikatan suci. Duh, Allah yang menggenggam takdir seseorang, sekalipun seseorang pernah jatuh dalam kekhilafan, cara Allah memaafkan begitu melegakan, Allah berikan hadiah bagi orang yang pasrah dan tawakal akan jodoh terbaiknya....
     Dan banyak kisah-kisah lain yang terkadang membuat air mata umi menetes nak, betapa mulianya Allah mengatur tentang pernikahan. Hingga sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin dengan iradahnya. Bahkan kala hitung-hitungan manusia mengatakan ini tak mungkin, namun Allah memiliki hitungan terbaik di arasyNya. Semua terjadi dengan kun fayakun Nya . Subhanallah.....
     Maka, haruskah ada lagi kekhawatiran akan siapa teman hidupmu kelak, anakku ? jika Allah saja jaminkan dalam surat cintaNya, bahwa "laki-laki baik untuk wanita yang baik-baik", bahkan kalimat ini sampai diulang dua kali untuk menegaskan bahwa Allah memberitahu hambaNya bahwa jodoh yang kita inginkan adalah gambaran diri kita sendiri.
     Maka, jika kau ingin mendapat suami sekualitas Ali maka kita harus berjuang menjadi sekualitas Fatimah, meski harus jatuh bangun dan terseok-seok, namun Allah Maha Tahu perjuangan kita untuk menjadi hambaNya yang baik dan pantas untuk pasangan terbaik.
     Karena keniscayaan Allah akan pertemukan kita dengan manusia sekualitas dengan diri kita, dari amalan ibadahnya,pemahamannya,potensinya,impiannya,cita-citanya,pandangan hidupnya,bahkan kebiasaan-kebiasaannya. Maka bisakah kau mendapatkan yang terbaik jika kita tak kunjung membenahi ibadah, pemahaman akan jalan ini, impian, potensi dan cita-cita dunia dan akhirat kita ?
     Dan anakku, ini bukan cerita tentang pamrih. Kita perbaiki diri kita hanya karena satu tujuan : pasangan hidup. Tak sesederhana itu. Perbaikan  diri kita haruslah karena Allah dan agamaNya. Membangun kebermaknaan diri agar bermakna bagi umat manusia. Maka insyaallah kita akan menemukan pasangan yang akan berpikir sama : orang yang terbiasa berbuat untuk banyak orang !
      Anakku sayang, umi selalu lantunkan doa dalam setiap shalat umi, meski kau sangat belia, agar kau mendapat pasangan hidup yang sekualitas Ali saat kualitas dirimu sehebat Fatimah, Maka dengarkan kata-kata-kata umi : Tak ada lagi kebahagiaan dunia jika kau sudah temukan imam yang dapat mengajakmu tinggal disurga, bahkan menjadikan dunia seperti surga sebelum kalian menginjakkan kaki di surga sesungguhnya.
     Saat kau telah dipertemukan Allah dengan jodohmu, urusan tak lantas menjadi selesai. Kalian harus berjuang untuk menjadi pasangan dunia-akhirat. Karena semua harus dijalani dengan kesamaan frekuensi dalam keimanan, kesabaran, ketaatan pada Allah selama di dunia. Jika satu saja berbelok dari ketaatan dan tujuan surga, maka bisa jadi dua orang pasangan dunia tak menjadi pasangan akhirat. Duh, berat anakku, takut sekali jika umi berbicara tentang hal ini, umi takut dunia begitu melenakan sehingga membuat umi dan abi lupa akan cita-cita surga, maka doakan umi dan abi pun tak hanya menjadi pasangan dunia saja namun menjadi pasangan akhirat yang bisa seindah bidadari.
     Anakku, terakhir kali umi ingin mengatakan padamu, carilah lelaki yang memiliki impian dan keinginan yang begitu besar akan surga, karena jika kau bertemu lelaki semacam ini, semua langkah hidup, pilihan, keputusan untuk diri dan keluarganya akan disandarkan pada Allah pemilik surga. Jangan hanya mencari lelaki hanya karena mapan, prestise, dan kemuliaan yang dicanangkan orang, namun hatinya tak dekat dengan Allah, tak dekat dengan mesjid, tak dekat dengan orang dhuafa. Karena lelaki seperti ini hanya akan membuat kau tersenyum saat dunia namun menangis di akhirat kelak....
     Umi yakin kau akan tumbuh menjadi anak yang tahu betul tentang apa yang harus dilakukan untuk menjadi hambaNya yang terbaik dengan jalan pernikahanmu kelak. Semoga kau bertemu dengan lelaki pendamba surga seperti abimu, Insyaallah.....
        Teruntuk :
- Adik-adikku yang dalam perjuangan mencari jodoh terbaik dari Allah, yakinlah bahwa Allah takkan pernah salah, Allah akan hadirkan pasangan terbaik kala ruhiyah kita ada dalam keadaan mencintai Allah dengan amat sangat, berbicara pernikahan bukan sesuatu yang melow, dek. Karena menikah adalah salah satu pencapaian sempurnanya akidah, setengah dan kita sempurna dengan menikah. Maka jika kita tak sungguh-sungguh merancang ini untuk masa depan surga kita, apalah jadinya nasib kita di akhirat kita nanti ? Jangan takut, jangan menyerah, Allah bersama hambaNya yang gigih berjuang mengharap ridhaNya

(By : Mely Rahardjo)

Maka dari cerita diatas, dapat menggambarkan betapa Maha Besarnya Allah,Betapa Maha Kuasa Allah, Subhanallah....
Semoga cerita tersebut dapat memberikan inspirasi, hikmah, dan kemanfaatan bagi semua sahabat yang membacanya. Amiin Allahummaamin....


Rabu, 08 Januari 2014

RANGKUMAN TUGAS SOFTSKILL : Psikologi Manajemen


Definisi "Komunikasi"

 Komunikasi ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu dengan individu , individu dengan kelompok , atau kelompok dengan kelompok yang menciptakan dan menggunakan informasi sehingga bisa terhubung dengan lingkungan dan orang lain . Komunikasi dapat dilakukan dengan cara verbal / lisan dan non verbal / gerak – gerik badan . Sedangkan, menurut Pawito dan C Sardjono (1994 : 12) komunikasi adalah suatu proses dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan penerima (the receiver).  

Dimensi-Dimensi Komunikasi
  
·                     Komunikasi Sebagai Proses
Komunikasi sebagai proses merupakan kegiatan yang bersifat dinamis , bergerak , dan aktif . Kegiatan pengiriman pesan pada satu orang ke orang yang lain disebut dengan proses ,karena di dalamnya terjadi pergerakan / tidak pasif , karena jika orang pasif tentu tidak akan terjadi komunikasi , tentunya tidak ada proses . 

·                     Komunikasi Sebagai Simbolik 
          Simbol merupakan sebuah tanda atau lambang yang diciptakan oleh manusia yang dapat menunjukkan kualitas budaya manusia dalam berkomunikasi dengan orang lain . Simbol dapat terwujud dalam bentuk verbal ( lisan / tertulis ) dan non verbal ( isyarat ) . 

·                     Komunikasi Sebagai Sistem
Komunikasi sebagai sistem maksudnya adalah  berbagai elemen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi . Komunikasi dipahami sebagai sistem yang terdiri dari bagian - bagian atau variabel - variabel yang saling mempengaruhi satu sama lain . 
·                     Komunikasi Sebagai Transaksional
Komunikasi sebagai transaksional berarti adanya pengaruh atau perubahan setelah terjadinya komunikasi , perubahan atau pengaruh tersebut merupakan hasil dari proses komunikasi . Hal ini membuat pihak yang terlibat saling bergantung dan terus menerus berkomunikasi .
·                     Komunikasi Sebagai Aktivitas Sosial
Di dalam masyarakat , jika mereka tidak melakukan komunikasi maka akan sulit atau bahkan tidak ada yang namanya aktivitas sosial . Karena tanpa komunikasi orang tidak dapat saling bertukar informasi , yang merupakan salah satu dasar adanya aktivitas sosial . Dengan adanya komunikasi orang dapat saling bertukar informasi dan menambah wawasannya sehingga dapat memenuhi kepentingan aktualisasi dirinya . 
·                     Komunikasi Sebagai Multidimensional 
Dalam perspektif multidimensional , komunikasi memiliki dua dimensi , yaitu (1) Dimensi Isi / Content Dimension : menunjuk pada kata , bahasa , dan informasi yang dibawa . (2) Dimensi Hubungan / Relationship Dimension : menunjuk bagaimana peserta komunikasi berinteraksi satu sama lain. 

LEADERSHIP 

Definisi " Leadership " 
Leadership atau kepemimpinan adalah hubungan antara dua orang atau lebih , dimana ada satu orang atau orang yang berwenang mempengaruhi yang lainnya guna untuk meraih tujuan - tujuan tertentu dengan cara - cara yang telah ditentukan . 

Prinsip -  Prinsip Dasar Kepemimpinan 

Berikut adalah karakteristis seorang pemimpin yang didasarkan pada prinsip - prinsip yang dikemukakan oleh Stephen R. Coney :
1.                   Belajar seumur hidup tidak hanya melalui pendidikan formal tetapi juga non formal
2.                  Berorientasi pada pelayanan
3.                  Membawa energi positif 
TEORI - TEORI KEPEMIMPINAN 

1.                   Teori X dan Y 
Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor di Sloan School of Management MIT pada tahun 1960 ,  ia menyatakan bahwa strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi , yaitu konsep dengan menggunakan asumsi - asumsi sifat dasar manusia . Teori X berdasarkan pada asumsi - asumsi petunjuk dan kontrol ( Pemimpin yang menyukai gaya kepemimpinan otoriter sedangkan karyawan yang memiliki tipe teori ini cenderung tidak akan bekerja tanpa perintah ) dan Teori Y berdasarkan asumsi - asumsi integrasi dan dukungan ( Pemimpin yang memiliki tipe teori Y menyukai gaya kepemimpinan demokratik , sedangkan karyawan yang memiliki tipe teori ini cenderung bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya ) Tipe Y ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya .  


    2 . Teori Sistem 4
Teori Ini dikemukakan oleh Rensis Likert , menurut Likert pemimpin dapat berhasil jika bergaya partisipative management. Gaya ini menetapkan bahwa keberhasilan pemimpin adalah jika berorientasi pada bawahan, dan mendasarkan pada komunikasi. 
Likert merancang 4 sistem kepemimpinan dalam manajemen:

1. )     Sistem 1 (Exploitative Authoritative)
Manajer sangat otokratis, mempunyai sedikit kepercayaan kepada bawahannya, suka mengeksploitasi bawahan, dan bersikap paternalistic. Pemimpin dalam system ini hanya mau memperhatikan komunikasi yang turun ke bawah, dan hanya membatasi proses pengambilan keputusan di tingkat atas saja.
2. )      Sistem 2 (Otokratis yang baik hati/Benevolent autoritative)
Manajernya mempunyai kepercayaan yang terselubung, percaya pada bawahan, memotivasi, memperbolehkan adanya komunikasi ke atas. Bawahan merasa tidak bebas untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaannya dengan atasannya.
3. )     Sistem 3. (manajer Konsultatif)
Manajer mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahan biasanya kalau ia membutuhkan informasi, ide atau pendapat bawahan  Bawahan disini merasa sedikit bebas untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaan bersama atasannya.
4. )      Sistem 4, (Pemimpin yang bergaya kelompok berpartisipatif/partisipative group)
Manajer mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahannya. Dalam setiap persoalan selalu mengandalkan untukmendapatkan ide-ide dan pendapat dari bawahan dan mempunyai niatan untuk menggunakan pendapat bawahan secara konstruktif. Bawahan merasa secara mutlak mendapat kebebasan untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugasnya bersama atasannya.

    3 . Gaya Kepemimpinan Kontinum " Theory of Leadership Pattern Choice " (Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt) 

Kedua ahli menggambarkan gagasannya bahwa ada 2 bidang pengaruh yang ekstrim. Pada bidang pertama pemimpin menggunakan otoritas dalam gaya kepemimpinannya , sedangkan pada bidang kedua pemimpin menunjukkan gaya yang demokratis . Kedua bidang ini dipengaruhi dalam hubungannya kalau pemimpin melakukan aktivitas pembuatan keputusan . Ada 7 model gaya pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin , yaitu :
·                     Pemimpin membuat keputusan kemudian mengumumkan kepada bawahannya .
·                     Pemimpin menjual keputusan
·                     Pemimpin memberikan pemikiran - pemikiran atau ide - ide dan mengundang pertanyaan - pertanyaan . Dalam hal ini otoritas pemimpin dibatasi sehingga memberikan bawahan untuk mengajukan pertanyaaan ataupun masukan .
·                     Pemimpin memberikan keputusan yang bersifat sementara.
·                     Pemimpin memberikan persoalan , meminta saran - saran , dan membuat keputusan .
·                     Pemimpin merumuskan batas - batasannya dan meminta kelompok bawahan untuk membuat keputusan .
·                     Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi - fungsinya dalam batas - batas yang telah dirumuskan oleh pimpinan .  
MOTIVASI

Motivasi adalah 
 rangsangan , dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekelompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan .

TEORI – TEORI MOTIVASI
1)    Teori Drive Reinforcement
Teori ini berdasarkan atas hubungan antara sebab dan akibat dari perilaku dengan kompensasi . Teori ini bisa didefinisikan sebagai teori – teori dorongan tentang  motivasi , perilaku dirorong ke arah tujuan oleh keadaan – keadaan yang mendorong dalam diri seseorang atau binatang .Teori ini terbagi menjadi dua jenis , yaitu :
ü  Positive Reinforcement , yaitu bertambahnya frekuensi perilaku , terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara bersyarat .
ü  Negative Reinforcement , yaitu bertambahnya frekuensi perilaku , terjadi jika pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat .
Terdapat empat konsep dasar yang perlu dipahami dengan jelas , yaitu :
Ø  Perangsang ( drive )
Ø  Stimulus
Ø  Tanggapan
Ø  Penguat

2)      Teori Harapan
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari adanya hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu. Teori harapan , berdasar pada :
ü  Harapan ( Expectancy ) 
ü  Nilai ( Valance )
ü  Pertautan ( Instrumentality 
3)      Teori Tujuan
Tokoh yang menyatakan teori ini adalah Locke ( model kognitif ) . Teori ini menyebut bahwa mencapai tujuan adalah sebuah motivator .  Jika tujuan individu jelas , maka sering terjadi peningkatan kinerja , disebabkan oleh :
·         Ia akan berorientasi pada hal- hal yang diperlukan
·         Ia akan berusaha keras mencapai tujuan tersebut
·         Tugas – tugas sebisa mungkin akan diselesaikan
·         Semua jalan untuk mencapai tujuan pasti ditempuh
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan bergerak jika ia memiliki tujuan yang jelas dan pasti . 
4)      Teori Hierarki Kebutuhan
Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow , Maslow menyatakan bahwa ada lima tingkat atau hierarki kebutuhan manusia , yaitu :
a.                  Kebutuhan Fisiologis ( Physiological needs ) 
b.                  Kebutuhan rasa aman ( safety needs )
c.                   Kebutuhan akan kasih sayang ( love needs )
d.                  Kebutuhan akan harga diri ( esteem needs )
e.                   Aktualisasi diri ( self actualization ) 



MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN
A. Definisi Mengendalikan / Controlling
       Definisi controlling ( pengawasan/pengendalian) adalah proses untuk mengamati secara kontinyu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi. 
 Fungsi-fungsi manajemen kegiatan dalam fungsi pengendalian/pengawasan (controlling) :
1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target.
      
B. Langkah-langkah dalam kontrol

        Mockler (1984) mengemukakan 4 langkah dalam kontrol / pengendalian :
1) Menetapkan standar  dan metode mengukur prestasi
2) Melakukan pengukuran prestasi kerja
3) Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
4) Mengambil tindakan korektif
                    
Langkah-Langkah Penting Pada Proses Pengendalian Dapat Digolongkan 8 Elemen, yaitu :
1. Mengidentifikasikan tujuan dan strategi
2. Penyusunan program
3. Penyusunan anggaran
4. Kegiatan dan pengumpulan realisasi prestasi
5. Pengukuran prestasi
6. Analisis dan pelaporan
7. Tindakan koreksi
8. Tindakan lanjutan
C. Tipe-tipe kontrol dalam manajemen
Ø Preliminary (Feedforward), hal ini harus dipenuhi sebelum suatu pekerjaan dimulai. Kendali ini meyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia memenuhinya.
Ø Concurrent (Steering), berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
Ø Post-action (Feedback), kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
D. Kontrol proses manajemen
                        Kontrol proses manajemen terdapat dua jenis, yaitu: formal dan informal. Kontrol proses manajemen formal atau pengendalian manajemen formal merupakn tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :
1.         Pemrograman (Programming)
2.        Penganggaran (Budgeting)
3.        Operasi dan Akuntansi (Operation and Accounting)
4.       Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)



Sumber :