Kamis, 26 September 2013

Komunikasi



Asal Mula Kata “Komunikasi”


          Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis” adalah “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam pendapat lain disebutkan bahwa komunikasi berasal dari kata " communication " atau " communicare" yang artinya adalah " membuat sama " atau dalam bahasa inggris berarti " to make common " , tetapi sejauh ini istilah " communis " yang paling sering disebut sebagai asal - usul komunikasi .
                Dalam bahasa Inggris komunikasi / communicate ( verb / kata kerja ) bisa berarti untuk bertukar pikiran - pikiran , perasaan , dan informasi ; untuk membuat tahu ; untuk membuat sama ; dan untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik . Sedangkan arti komunikasi / communication  ( noun / kata benda ) adalah pertukaran simbol , pesan -pesan yang sama , dan informasi ; proses pertukaran diantara individu - individu melalui simbol yang sama ; seni mengekspresikan gagasan - gagasan ; ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3).
       Kesimpulannnya adalah komunikasi berasal dari akar kata yang melibatkan pertukaran simbol atau tanda , baik verbal ( bahasa lisan atau tulisan ) maupun non verbal ( mimik wajah , gerak gerik , dan suara ) yang dapat menimbulkan terbangunnya sebuah relasi kebersamaan ( komunikator dan komunikan ) tidak hanya sebagai hubungan positif seperti keakraban / keintiman tetapi juga kontak hubungan antara pengirim pesan dengan penerima pesan melalui simbol atau tanda - tanda tertentu ( verbal / non verbal ) . Penerapan kontak simbol ini dapat dilakukan dengan diri sendiri ( intrapersonal ) maupun dengan orang lain ( antarpersonal ) . 

Definisi “ Komunikasi “

      Komunikasi ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu dengan individu , individu dengan kelompok , atau kelompok dengan kelompok yang menciptakan dan menggunakan informasi sehingga bisa terhubung dengan lingkungan dan orang lain . Komunikasi dapat dilakukan dengan cara verbal / lisan dan non verbal / gerak – gerik badan .
    Pawito dan C Sardjono (1994 : 12) mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan penerima (the receiver).  

Definisi " Komunikasi " Menurut Para Ahli Lain 
  

Definisi - definisi diatas merupakan sebagaian kecil dari definisi yang dikemukakan oleh tokoh - tokoh , banyaknya definisi dari komunikasi memiliki arti bahwa tiap ahli memliki pandangan beragam dalam mendefinisikan komunikasi , sebagai kata yang abstrak dan memiliki banyak arti . Masing - masing ahli memiliki penekanan arti , cakupan , dan konteks yang berbeda satu sama lain , tetapi pada dasarnya berbagai definisi komunikasi yang ada saling melengkapi dan menyempurnakan .

Dimensi Komunikasi 
   
Setelah dijelaskan diatas mengenai asal kata komunikasi beserta  definisi komunikasi , selanjutnya akan dijelaskan mengenai dimensi - dimensi komunikasi , yaitu :
  • Komunikasi Sebagai Proses
Komunikasi sebagai proses merupakan kegiatan yang bersifat dinamis , bergerak , dan aktif . Dalam hal ini menunjukkan bahwa saat dimana adanya kegiatan pengiriman pesan pada satu orang ke orang yang lain disebut dengan proses ,karena di dalamnya terjadi pergerakan / tidak pasif , karena jika orang pasif tentu tidak akan terjadi komunikasi , tentunya tidak ada proses . 

  • Komunikasi Sebagai Simbolik 
Simbol merupakan sebuah tanda atau lambang yang diciptakan oleh manusia yang dapat menunjukkan kualitas budaya manusia dalam berkomunikasi dengan orang lain . Simbol dapat terwujud dalam bentuk verbal ( lisan / tertulis ) dan non verbal ( isyarat ) . Simbol - simbol yang berkembang di masyarakat tentu tidak semua memiliki arti atau makna yang sama , hal ini dipengaruhi oleh faktor budaya dan faktor psikologis yang pada dasarnya memang berbeda . Simbol yang berbentuk verbal ( komunikasi verbal ) bisa berupa : cerpen , novel , puisi , dll . Hal - hal tersebut merupakan bentuk komunikasi meskipun pembaca / penerima informasi tidak bertemu atau berinteraksi langsung dengan penulis . Selain itu ada juga contoh simbol - simbol non verbal seperti menganggukkan kepalan , melambaikan tangan kepada orang lain , mengernyitkan dahi , dll.

  • Komunikasi Sebagai Sistem
Komunikasi sebagai sistem maksudnya adalah dimana berbagai elemen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi . Komunikasi dipahami sebagai sistem yang terdiri dari bagian - bagian atau variabel - variabel yang saling mempengaruhi satu sama lain . 
  • Komunikasi Sebagai Transaksional
Komunikasi sebagai transaksional berarti adanya pengaruh atau perubahan setelah terjadinya komunikasi , perubahan atau pengaruh tersebut merupakan hasil dari proses komunikasi . Hal ini membuat pihak yang terlibat saling bergantung dan terus menerus berkomunikasi .
  • Komunikasi Sebagai Aktivitas Sosial
Di dalam masyarakat , jika mereka tidak melakukan komunikasi maka akan sulit atau bahkan tidak ada yang namanya aktivitas sosial . Karena tanpa komunikasi orang tidak dapat saling bertukar informasi , yang merupakan salah satu dasar adanya aktivitas sosial . Dengan adanya komunikasi orang dapat saling bertukar informasi dan menambah wawasannya sehingga dapat memenuhi kepentingan aktualisasi dirinya . 
  • Komunikasi Sebagai Multidimensional 
Dalam perspektif multidimensional , komunikasi memiliki dua dimensi , yaitu (1) Dimensi Isi / Content Dimension : menunjuk pada kata , bahasa , dan informasi yang dibawa . (2) Dimensi Hubungan / Relationship Dimension : menunjuk bagaimana peserta komunikasi berinteraksi satu sama lain. 

LEADERSHIP 

Definisi " Leadership " 
Leadership atau kepemimpinan adalah hubungan antara dua orang atau lebih , dimana ada satu orang atau orang yang berwenang mempengaruhi yang lainnya guna untuk meraih tujuan - tujuan tertentu dengan cara - cara yang telah ditentukan . 
Konsep kepemimpinan merupakan komponen fundamental di dalam menganalisis proses dan dinamika di dalam organisasi . Untuk itu banyak kajian yang membahas tentang definifi kepemimpinan . Berikut definisi kepemimpinan atau leadership , menurut beberapa tokoh : 

  1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu ( Tannebaum , Weschler and Nassarik , 1961 , 24 )
  2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi , yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan ( Shared Goal , Hemhiel and Coons , 1957 , 7 )
  3. Kepeminpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama ( Rauch and Behling , 1984 , 46 )
  4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau teknik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya .
  5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti ( penuh arti kepemimpinan ) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk mempimpin dalam mencapai tujuan ( Jacobs and Jacques , 1990 , 281 ) 
Prinsip -  Prinsip Dasar Kepemimpinan 

Berikut adalah karakteristis seorang pemimpin yang didasarkan pada prinsip - prinsip yang dikemukakan oleh Stephen R. Coney :
  1. Belajar seumur hidup tidak hanya melalui pendidikan formal tetapi juga non formal
  2. Berorientasi pada pelayanan
  3. Membawa energi positif 
TEORI - TEORI KEPEMIMPINAN 

  1. Teori X dan Y 
Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor di Sloan School of Management MIT pada tahun 1960  ia menyatakan bahwa strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi , yaitu konsep dengan menggunakan asumsi - asumsi sifat dasar manusia . Teori X berdasarkan pada asumsi - asumsi petunjuk dan kontrol ( Pemimpin yang menyukai gaya kepemimpinan otoriter sedangkan karyawan yang memiliki tipe teori ini cenderung tidak akan bekerja tanpa perintah ) dan Teori Y berdasarkan asumsi - asumsi integrasi dan dukungan ( Pemimpin yang memiliki tipe teori Y menyukai gaya kepemimpinan demokratik , sedangkan karyawan yang memiliki tipe teori ini cenderung bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya ) Tipe Y ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya .McGregor mengindikasikan juga bahwa petunjuk dimana gaya manajemen mungkin berkembang secara konstruktif jika kepercayaan yang cukup antar manajemen dan pekerja bisa dikembangkan dan dipertahankan .   


    2 . Teori Sistem 4
Teori Ini dikemukakan oleh Rensis Likert , menurut Likert pemimpin dapat berhasil jika bergaya partisipative management. Gaya ini menetapkan bahwa keberhasilan pemimpin adalah jika berorientasi pada bawahan, dan mendasarkan pada komunikasi. Selain itu semua pihak dalam organisasi bawahan maupun pemimpin menerapkan hubungan atau tata hubungan yang mendukung (supportive relationship)
Likert merancang 4 sistem kepemimpinan dalam manajemen:

1. )     Sistem 1 (Exploitative Authoritative)
Manajer sangat otokratis, mempunyai sedikit kepercayaan kepada bawahannya, suka mengeksploitasi bawahan, dan bersikap paternalistic. Pemimpin dalam system ini hanya mau memperhatikan komunikasi yang turun ke bawah, dan hanya membatasi proses pengambilan keputusan di tingkat atas saja.
2. )      Sistem 2 (Otokratis yang baik hati/Benevolent autoritative)
Manajernya mempunyai kepercayaan yang terselubung, percaya pada bawahan, memotivasi, memperbolehkan adanya komunikasi ke atas. Bawahan merasa tidak bebas untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaannya dengan atasannya.
3. )     Sistem 3. (manajer Konsultatif)
Manajer mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahan biasanya kalau ia membutuhkan informasi, ide atau pendapat bawahan  Bawahan disini merasa sedikit bebas untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaan bersama atasannya.
4. )      Sistem 4, (Pemimpin yang bergaya kelompok berpartisipatif/partisipative group)
Manajer mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahannya. Dalam setiap persoalan selalu mengandalkan untukmendapatkan ide-ide dan pendapat dari bawahan dan mempunyai niatan untuk menggunakan pendapat bawahan secara konstruktif. Bawahan merasa secara mutlak mendapat kebebasan untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugasnya bersama atasannya.

    3 . Gaya Kepemimpinan Kontinum " Theory of Leadership Pattern Choice " (Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt) 

Kedua ahli menggambarkan gagasannya bahwa ada 2 bidang pengaruh yang ekstrim , 1) Bidang pengaruh pimpinan 2) Bidang pengaruh kebebasan bawahan . Pada bidang pertama pemimpin menggunakan otoritas dalam gaya kepemimpinannya , sedangkan pada bidang kedua pemimpin menunjukkan gaya yang demokratis . Kedua bidang ini dipengaruhi dalam hubungannya kalau pemimpin melakukan aktivitas pembuatan keputusan . Ada 7 model gaya pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin , yaitu :
  • Pemimpin membuat keputusan kemudian mengumumkan kepada bawahannya .
  • Pemimpin menjual keputusan
  • Pemimpin memberikan pemikiran - pemikiran atau ide - ide dan mengundang pertanyaan - pertanyaan . Dalam hal ini otoritas pemimpin dibatasi sehingga memberikan bawahan untuk mengajukan pertanyaaan ataupun masukan .
  • Pemimpin memberikan keputusan yang bersifat sementara.
  • Pemimpin memberikan persoalan , meminta saran - saran , dan membuat keputusan .
  • Pemimpin merumuskan batas - batasannya dan meminta kelompok bawahan untuk membuat keputusan .
  • Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi - fungsinya dalam batas - batas yang telah dirumuskan oleh pimpinan .  


Hubungan Antara Komunikasi Dengan Kepemimpinan 

Di antara komunikasi dan kepemimpinan terdapat hubungan yang saling berpengaruh , hal itu terletak pada proses mempengaruhi untuk mencapai tujuan - tujuan tertentu . Ada macam - macam yang dapat dilakukan oleh pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya , salah satunya dengan cara berkomunikasi . Pemimpin yang memiliki sifat kepemimpinan harus menjadi komunikator yang baik bagi bawahannya supaya tercipta keselarasan , kekompakan , dan loyalitas antara pemimpin dan bawahan . Hal ini berguna untuk memperbaiki organisasi itu sendiri dan meningkatkan kinerja semua pihak yang berada di dalam organisasi tersebut sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dan tepat sasaran . 


Sumber :